Jumat, 14 Januari 2011

Feromon, Si Hormon Cinta Anda

 

Pernahkah anda mendengar tentang feromon? Hormon satu ini “diklaim” sebagai zat yang menarik lawan jenis secara seksual. Tetapi apa sebenarnya feromon ini? Benarkah zat ini yang berperan dalam percikan cinta yang timbul?
Feromon yang berasal dari bahasa yunani Pherein (membawa) dan hormone (mengeluarkan) adalah substansi biologi yang dikeluarkan oleh setiap individual yang menghasilkan perubahan perilaku social atau seksual dari individu lain yang sejenis. Pada manusia, feromon berupa “bau” yang ditangkap oleh jacobson’s organ (Vomeronasal Organ/VNO) yang terletak di bagian keras dari septum nasal (batang hidung) untuk kemudian dihantar ke otak dan menimbulkan reaksi pada individu yang menerima. Feromon tidak hanya tercium oleh lawan jenis saja, tetapi juga dapat tercium antara jenis kelamin yang sama.
Bagaimana feromon terbentuk ?
Feromon dihasilkan terutama oleh kelenjar apokrin (salah satu jenis kelenjar keringat) dan kelenjar lainnya. Feromon terbentuk  dari interaksi antara flora yang tinggal di area kelenjar tersebut dan substansi feromon sehingga terbentuk “bau” yang khas untuk tiap individual. Kelenjar apokrin ini terdapat di area ketiak, kelamin, mulut, kaki dan seluruh kulit.
Jadi feromon sama dengan bau badan ?
Tidak, feromon tidak sama dengan bau badan. Feromon adalah substansi tak berbau yang merupakan “bau” alami dari seseorang. Sedangkan bau badan timbul karena produksi keringat yang berlebihan yang kemudian diubah oleh bakteri menjadi berbau tidak nyaman.
Bagaimana feromon memberikan efek ?
Setelah ditangkap oleh VNO, feromon akan merangsang pengeluaran neurotransmitter ke aksis hypothalamus-pituary-gonadal di otak yang kemudian akan merangsang pengeluaran GnRH (gonadal releasing hormone). Pada wanita, GnRH akan merangsang pengeluaran FSH (Folicle Stimulating Hormone) dan LH (Luetinizing Hormone) yang nantinya akan merangsang pematangan telur dan ovulasi. Sedangkan pada pria, FSH dan LH akan merangsang spermatogenesis (pembentukan sperma).
Untuk jangka pendek, feromon menimbulkan pelepasan neurotransmitter yang akan menimbulkan perubahan perilaku seksual dan sosial anda.
Lalu apa efek feromon pada kita ?
Feromon dapat merangsang ovulasi pada wanita yang menciumnya sehingga akan memancing siklus haid yang sama,jadi  kalau ada mitos yang menyatakan bila tinggal bersama maka akan haid berbarengan ada benarnya juga bukan ?

Feromon wanita semakin maksimal pada saat ovulasi, sehingga kalau ada mitos yang bilang wanita lebih seksi dan “mengundang” saat sedang subur, mungkin ini biang keladinya. Selain itu, saat ovulasi  membuat wanita lebih sensitive terhadap feromon pria, sehingga wanita lebih “jinak” pada pria.
Feromon wanita akan membantu para pria melakukan penilaian terhadap wajah atau foto atau suara wanita yang didengarnya, sehingga pria akan merasa terpanggil untuk mengejar atau malah hanya pasif tanpa respon. Sedangkan feromon pria akan membuat wanita merasa lebih seksi dan menarik serta bergairah atau sebaliknya, tidak timbul hasrat apapun. Jadi kalau ada sebutan cinta pada pandangan pertama atau malah benci sejak pertama kali bertemu, mungkin ini penyebabnya. Kesimpulannya, feromon dapat berupa “feromon positif” yang menarik perhatian lawan jenis atau malah “feromon Negatif” yang menjauhkan lawan jenis.
Bagaimana bila memakai pewangi ?
Feromon terdiri dari berbagai macam jenis dan efek. Pada prinsipnya, pewangi (perfume) menggunakan bahan dasar yang memberikan efek yang sama dengan substansi feromon, jadi bila pewangi yang dipakai selaras dengan “feromon positif” pada anda, maka itu akan membantu anda dalam menarik perhatian lawan jenis atau komunikasi dengan lawan jenis. Sedangkan bila tidak, maka efek yang timbul malah sebaliknya. Jadi berhati-hatilah bila hendak memakai atau memberi pewangi sebagai hadiah, bila salah, bisa-bisa anda akan tidak disukai tanpa alasan.
Hingga saat ini keberadaan feromon pada manusia masih menjadi perdebatan dan terus dilakukan penelitian. Tetapi yang perlu diingat bahwa feromon bukanlah satu-satunya alasan adanya ketertarikan antar jenis. Sikap, pembawaan dan penampilan andalah yang akan membantu anda menarik perhatiannya. Selamat mencoba

Tidak ada komentar:

Posting Komentar